HaiGuru

search

Diferensiasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Penulis: Ryan Oktapratama, M.Pd

William Bender dalam bukunya, “Project-Based Learning: Differentiating Instruction for the 21st Century”, mengatakan bahwa banyak ahli memberikan konfirmasi bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu cara yang bagus untuk melakukan diferensiasi pembelajaran di sekolah umum. Tentu saja pernyataan ini merupakan angin segar bagi kita, para guru, karena melakukan diferensiasi bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan dalam berbagai pendekatan pembelajaran. Namun, dalam konteks pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi tidak hanya hal yang bagus untuk dilakukan, tetapi juga lebih simpel dari yang kita kira. Mengapa?

Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran mereka atau melakukan diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan murid, yaitu dalam 3 aspek berikut: (1) berfokus pada apa yang murid pelajari, (2) bagaimana mereka belajar, dan (3) apa yang mereka hasilkan untuk menunjukkan pemahaman mereka.

Bender memberikan penegasan bahwa pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berdiferensiasi keduanya berfokus pada tiga aspek di atas. Ini berarti bahwa guru yang menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berdiferensiasi dapat merancang kegiatan dan penilaian yang membantu murid belajar dan menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda, namun tetap memenuhi standar pembelajaran yang dipersyaratkan.

Lebih lanjut, mari kita lihat contoh sebuah contoh:

  • Informasi umum: Proyek PjBL Pertumbuhan Tanaman untuk Kelas 3
  • Judul: Bagaimana Tanaman Bertumbuh?
  • Deskripsi: Di suatu sekolah dasar mengadakan pertemuan satu jam untuk semua kelas dari TK hingga kelas 3 SD untuk merayakan musim semi yang akan datang. Berbagai kelas akan mempelajari berbagai aspek musim, dan kelas 3 perlu menyajikan demonstrasi 15 menit tentang bagaimana tumbuhan tumbuh di musim semi selama pertemuan tersebut. Video dari seluruh pertemuan, termasuk presentasi kelas, akan tersedia di situs web sekolah untuk semua orang tua dan komunitas sekolah.
  • Pertanyaan pendorong: Bagaimana kita bisa menyajikan kehidupan tumbuhan dan pentingnya perubahan yang terjadi di musim semi?
  • Tugas-tugas yang perlu dipenuhi: Murid akan bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan beberapa tugas berikut:
    • Sebutkan dan jelaskan tahapan hidup tumbuhan. Ada berapa tahapannya? Bagaimana tahap-tahap kehidupan ini didefinisikan?
    • Seperti apa tumbuhan dalam berbagai tahap? Dapatkan gambar video yang menunjukkan setiap tahapan tersebut.
    • Apa yang terjadi di berbagai tahapan tersebut? Bagaimana kita bisa menunjukkannya?
  • Murid perlu mengakses hal-hal berikut:
    • Komputer dengan Microsoft Office, PowerPoint, Excel atau spreadsheet lain, video, dan kamera
    • Situs web yang berisi informasi tentang kehidupan tanaman
  • Produk yang diharapkan:
    • Ringkasan satu halaman dari setiap tahap siklus hidup tumbuhan, lengkap dengan gambar atau video yang menunjukkan tahap tersebut
    • Video selang waktu (timelapse) pertumbuhan tanaman (dapat diakses dari Internet, jika memungkinkan)
    • Presentasi yang terorganisir termasuk presentasi PowerPoint atau video yang meringkas tahapan kehidupan tumbuhan

Diferensiasi proyek juga berarti bahwa guru akan membuat kelompok murid dengan kekuatan dan kemampuan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap murid dapat menyumbangkan keterampilan dan bakat unik mereka sendiri untuk proyek tersebut, sambil juga belajar dari rekan-rekan mereka.

Misalnya, guru dapat membentuk kelompok yang terdiri dari pembaca yang kuat, penulis yang kuat, murid yang paham teknologi, pembaca yang lemah, dan murid yang pandai memimpin. Dengan cara ini, setiap murid dapat menggunakan kekuatan mereka sendiri untuk berkontribusi pada proyek, sambil belajar dari murid lain dalam kelompok mereka. Murid yang paham teknologi dapat membantu menemukan contoh siklus hidup tanaman di internet, sementara pembaca dan penulis yang kuat dapat membantu dalam hal penelitian dan penulisan presentasi. Pembaca yang lebih lemah dapat melatih keterampilan membaca mereka sambil juga berkontribusi pada kelompok, dan murid yang memimpin dapat membantu menjaga agar kelompok tetap pada jalur yang tepat dan terkelola dengan baik.

Dengan menciptakan kelompok-kelompok ini dan memberikan kesempatan bagi murid untuk dapat bekerja sama berdasarkan kekuatan mereka, guru dapat memberikan pembelajaran diferensiasi yang memenuhi kebutuhan setiap murid di kelas. Ini membantu memastikan bahwa setiap murid memiliki kesempatan untuk belajar dan tumbuh, terlepas dari kekuatan dan kelemahan masing-masing. Menciptakan kelompok-kelompok seperti ini sangatlah efektif, tetapi ini hanyalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis proyek. Ingin mempelajari kiat-kiat lainnya untuk meningkatkan pembelajaran berbasis proyek di kelas Anda? Daftarkan diri Anda di kursus HaiGuru dan tingkatkanlah kompetensi Anda bersama dengan HaiGuru!

Scroll to Top