Mengerti Lebih Baik dari Menghafal: Pembelajaran Berbasis Konsep
Penulis: Ryan Oktapratama, M.Pd.
Di dunia yang serba cepat dan terus berkembang saat ini, semakin penting bagi murid untuk tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga untuk benar-benar memahami dan menerapkannya. Namun, sistem pembelajaran tradisional sering berfokus hanya pada hafalan dan pemahaman tingkat permukaan sehingga membuat banyak murid kurang siap untuk mengatasi tantangan yang kompleks dan beradaptasi dengan perubahan di abad ke-21 ini.
Saat para pendidik dan pembuat kebijakan bergumul dengan kebutuhan untuk mengubah metode dan strategi pengajaran, satu pendekatan utama telah muncul sebagai solusi yang dilihat ampuh, yaitu pembelajaran berbasis konsep atau concept-based teaching and learning.
Di dalam buku berjudul “Concept-based Mathematics: Teaching for Deep Understanding in Secondary Classrooms” karya Jennifer T.H. Wathall pada tahun 2016, Wathall menjelaskan bahwa di era teknologi seperti sekarang ini, kita membutuhkan individu yang dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan lingkungan baru dengan menerapkan konsep di berbagai situasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis konsep mengarah pada pemahaman dan transfer pengetahuan yang lebih baik.
Seiring kemajuan teknologi, banyak pekerjaan menjadi usang, dan pekerjaan baru bermunculan. Kita tidak dapat memprediksi pekerjaan pasti yang akan ada dalam beberapa dekade mendatang, tetapi kita tahu bahwa pemberi kerja menghargai keterampilan seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan kemampuan beradaptasi.
Oleh karena itu, untuk mempersiapkan menghadapi masa depan, Wathall menyebutkan bahwa kita perlu mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman konseptual, bukan sekadar menghafal fakta dan prosedur. Dengan memungkinkan murid menemukan dan menggunakan pengetahuan dengan cara yang lebih menarik dan bermakna, guru dapat membantu murid mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan untuk beradaptasi di dunia modern.
Dalam hal ini, Wathall mengutip dari Hart Research Associates (2013), bahwa kita harus fokus pada pengembangan kurikulum dan metode pengajaran yang menekankan empat keterampilan utama, yaitu:
- Pemikiran kritis dan pemecahan masalah: Mengajarkan murid untuk menganalisis informasi, mengajukan pertanyaan, dan mencari solusi.
- Kolaborasi: Menolong murid belajar bekerja secara efektif di dalam tim.
- Komunikasi: Meningkatkan keterampilan komunikasi lisan dan tertulis murid.
- Kemampuan beradaptasi: Mendorong murid untuk menjadi tangguh dan beradaptasi dengan situasi baru.
Sebelum lebih lanjut, kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa itu konsep? Wathall di dalam bukunya menjelaskan bahwa konsep adalah ide-ide yang kita bentuk dalam pikiran kita, yang dapat diterapkan di berbagai situasi dan sepanjang waktu.
Konsep ini bisa saja cukup luas dan umum atau lebih spesifik untuk subjek tertentu. Misalnya, “fungsi” adalah konsep yang lebih luas dalam subjek Matematika, dan di bawahnya terdapat ide-ide yang lebih spesifik seperti struktur aljabar, variabel, fungsi linear, kuadrat, kubik, dan eksponensial. Konsep-konsep ini membantu kita memahami dan menghubungkan informasi dengan cara yang bermakna.
Bagaimana dengan komponen-komponen di bawah konsep, seperti topik dan fakta-fakta? Bagaimana juga dengan generalisasi yang merupakan aspek penting dalam pembelajaran yang berbasis konsep serta integrasinya dengan topik dan fakta dalam memaksimalkan pembelajaran murid?
Pelajari lebih jauh tentang pembelajaran berbasis konsep dengan mengikuti kursus Strategi Transformatif: Pembelajaran Berbasis Konsep di platform pembelajaran online HaiGuru! Segera daftarkan diri Anda dengan mengklik tautan di bawah ini, dan kuasailah implementasi pembelajaran berbasis konsep!