HaiGuru

search

Asesmen dalam Pendidikan Kristen

Penulis: Ryan Oktapratama, M.Pd

Beberapa orang tua atau guru mungkin menganggap murid-murid yang mendapatkan nilai jelek ‘kurang berharga’ dibandingkan murid yang mendapatkan nilai bagus. Demikian sebaliknya, murid yang mendapatkan nilai tinggi dianggap ‘lebih hebat’ dibandingkan dengan murid yang mendapatkan nilai rendah.

Cara pandang seperti ini dapat berdampak buruk bagi para murid; mereka akan mengukur harga diri mereka berdasarkan nilai-nilai yang mereka dapatkan di sekolah. Jika nilai jelek, mereka merasa gagal, dan jika nilai baik maka mereka akan merasa lebih percaya diri. Tentunya nilai-nilai ini akan berubah sepanjang waktu, dan membuat jati diri murid terombang-ambing oleh karena perubahan yang terus terjadi.

Oleh karena itu, penting bagi pendidik Kristen untuk memikirkan dan melakukan bagaimana melakukan asesmen yang berpihak pada murid, sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan.

Dalam buku, “Walking with God in the Classroom” karya Harro Van Brummelen, diberikan 4 metafora mengenai asesmen alkitabiah.

Pertama, asesmen sebagai sebuah karunia. 
Dalam 2 Korintus 9:8 disebutkan:
“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” Brummelen menyatakan, melalui ayat tersebut dapat dipahami bahwa sebuah karunia harus memenuhi kebutuhan orang lain, khususnya mereka yang kekurangan, dengan cara yang penuh sukacita dan murah hati yang mencerminkan pemberian Allah kepada kita di dalam Yesus Kristus. Walau Paulus tidak berbicara tentang asesmen, pandangan kita tentang asesmen sebagai sebuah karunia akan memperkaya para murid.

Kedua, asesmen sebagai sebuah berkat. 
Di dalam bukunya, Brummelen menjelaskan bahwa dalam Perjanjian Lama, sebuah berkat diberikan dengan cakupan 5 elemen, yakni: (1) sentuhan yang bermakna, (2) pesan lisan, (3) menaruh nilai tinggi terhadap orang yang diberkati, (4) gambaran mengenai masa depan spesial untuk orang tersebut, dan (5) komitmen aktif untuk menggenapi berkat tersebut. Di dalam pendidikan, sentuhan yang bermakna berarti guru dengan tulus dan dengan cara yang bersahabat mendorong dan mendukung murid selama proses pemberian dan penyelesaian asesmen. Pesan lisan berarti setiap murid layak mendapat perhatian guru. Oleh karena itu, guru harus menjadwalkan konferensi singkat dengan setiap murid, mungkin setiap dua minggu sekali, tentang guru dan murid telah mengamati kemajuan murid yang dilihat melalui asesmen.

Ketiga, asesmen sebagai sebuah anugerah.
Asesmen sebagai anugerah menyiratkan bahwa murid yang tidak menyelesaikan asesmen dengan baik diberi kesempatan, dengan bantuan yang tepat dari guru atau orang lain. Ini bukan berarti kita tidak mempertahankan standar pembelajaran karena Tuhan sendiri memiliki standar dan Dia ingin kita hidup sesuai dengan standar tersebut. Tetapi, maksud dari asesmen sebagai anugerah adalah kita dapat mempertahankan standar dan pada saat yang sama menggunakan penilaian sebagai sarana anugerah, yakni dengan cara memberikan murid, jika memungkinkan, beberapa kesempatan untuk meraih tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Keempat, asesmen sebagai sebuah keadilan. 
Jelas bahwa Yesus sendiri, dan juga rasul Paulus, memberikan penilaian (judgment) pada tindakan orang lain (misal, pada Matius 23 dan 1 Korintus 5). Oleh karena itu, tidak salah untuk menyimpulkan bahwa ada suatu titik di mana kita harus memberi tahu seorang murid bahwa dia tidak naik kelas. Setelah proses formatif yang cukup besar, kita perlu membuat penilaian tentang kemajuan murid dan kemampuan mereka untuk dapat bergerak maju. Pertanyaan kunci di sini adalah apakah kita telah membuat penilaian tersebut secara adil.

Lantas, bagaimana seorang guru dapat membuat penilaian yang tidak hanya adil, tetapi juga valid dan bermanfaat bagi pembelajaran murid? Pelajari sekarang juga berbagai tipe asesmen dan implementasinya dalam pendidikan Kristen di platform pembelajaran online HaiGuru! Klik tautan di bawah ini dan daftarkan diri Anda di kursus Mengenal Berbagai Tipe Asesmen!

Scroll to Top